(VIVAnews) |
CARA TERBARU PEMETAAN GEOLOGI DI INDONESIA
21.14
Selain itu, untuk menyelesaikan pemetaan geologi secara konvensional tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 50-100 tahun.
Namun, dengan kemajuan
teknologi informasi, penggunaan teknologi penginderaan jauh menjadi
salah satu alternatif untuk memetakan unsur geologi di seluruh wilayah
Indonesia.
Menurut keterangan
tertulis Tim Terpadu Riset Mandiri Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal), Sabtu 17 November 2012, ditemukan salah satu
aplikasi teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan geologi yaitu
citra Interferometric Synthetic Aperture Radar (IFSAR).
Teknologi tersebut,
membuat citra dan peta topografi digital terbaru, sehingga teknologi
IFSAR digunakan untuk membuat sebuah peta. Sesuai namanya, IFSAR
merupakan teknologi terbaru dalam dunia pemetaan dengan mengandalkan
sensor radar.
Teknologi IFSAR menghasilkan dua produk inti, yaitu Orthorectified Radar Imagery (ORI) dengan
resolusi 1,25 meter dan data Digital Elevation Model (DEM) dengan
resolusi lima meter. Produk-produk lainnya adalah seperti peta dasar
skala 1:5.000 - 1:10.000 yang bisa dihasilkan dengan mudah dari produk
inti.
Sebelumnya, di berbagai
kesempatan, survei tim katastropik purba dan dilanjutkan dengan survei
tim terpadu riset mandiri, tim selalu menggunakan data geolistrik,
georadar yang sangat komplit, data bor, carbon dating, data
petrologi-petrografi dana analisis K-AR dating untuk penentuan umur
batuan andesitnya. (@dhedi'sh / Sumber : teknologi.news.viva.co.id)