21/7 WALL STR |
Barang-barang bajakan buatan China rupanya tidak hanya menyerbu Indonesia, tetapi juga Amerika. Setiap tahunnya, negara ini mengalami kerugian 250 milyar dollar akibat masuknya barang-barang bajakan tersebut. Repotnya, hanya sedikit yang bisa dideteksi dan disita oleh pemerintah. Tahun lalu, barang bajakan senilai 1,26 milyar dollar disita oleh Custom & Border Protection (CBP, atau Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika).
Satu dekade lalu, kebanyakan barang bajakan dikirimkan melalui kapal. Namun tren belanja online saat ini telah mengubah cara tersebut, demikian menurut Therese Randazzo, Direktur Hak Kekayaan Intelektual dan Divisi Program untuk CBP. Toko-toko online memudahkan para pembajak menjual barang-barang tersebut langsung pada konsumen, sehingga makin sulit dilacak dan disita. Untuk mencegah praktik pembajakan, CBP menutup situs-situs yang memfasilitasi transaksi ini.
Kebanyakan barang bajakan ini didatangkan dari China daratan, karena faktanya China memang produsen terbesar barang-barang tersebut. Banyak dari produk fashion yang dibuat dengan harga yang murah. Di negara tersebut, penegakan hak kekayaan intelektual juga lemah. Setelah China, Hong Kong, Singapura, India, dan Taiwan adalah negara-negara asal barang bajakan yang berhasil disita CBP.
Ironisnya, kasus pembajakan di Amerika sendiri tak banyak diberitakan. Hal ini disebabkan CBP tidak mencakup penyitaan barang-barang yang asalnya dari Amerika, seperti pembajakan digital. Padahal pembajakan piranti lunak sudah menyebabkan Amerika kehilangan pendapatan milyaran dollar. Kekurangan kebijakan CBP adalah tidak mencakup transmisi digital, sehingga skala pencurian ini tidak dapat ditampilkan.
Berdasarkan data CBP, tiga barang yang paling banyak disita adalah tas tangan dan dompet, jam tangan dan perhiasan, serta pakaian dan aksesori. Di luar itu, masih banyak jenis barang bajakan lain yang menyerbu Amerika.
1. Tas dan dompet.
Nah, siapa yang belum pernah membeli tas KW? Faktanya, tas dan dompet merupakan produk-produk fashion yang banyak dipalsukan, dengan nilai total sitaan mencapai 142,2 persen jika dibandingkan dengan tahun 2011. Dari produk tas dan dompet bernilai sekitar 511 juta dollar yang disita pada 2012, lebih dari 446 juta dollar-nya merupakan barang dari China.
2. Jam tangan dan perhiasan.
Jumlah penyitaan produk-produk ini meningkat pada 2012, dengan jumlah sitaan sebanyak 2.197 (dari 1.491 pada 2011). China adalah pengirim terbesar produk bajakan ini. Sebanyak 98 persen barang bajakan yang diselundupkan dari Singapura juga berupa jam tangan dan perhiasan. Hal ini disebabkan Singapura memiliki industri perhiasan yang besar.
3. Pakaian dan aksesori.
Pakaian dan aksesori bermerek tapi palsu merupakan barang yang paling banyak disita pada 2012, atau sekitar 29 persen dari seluruh sitaan. Pakaian yang paling banyak dibajak adalah kostum jersey dari tim kebanggaan seperti Super Bowl. Barang bajakan yang nilainya lebih dari 97 juta dollar tersebut berasal dari China.
4. Barang-barang elektronik atau "spare part"-nya.
Diperkirakan, barang elektronik senilai 71,5 juta dollaryang disita pada 2012 berasal dari China. Sedangkan dari semua produk bajakan yang berasal dari Hong Kong, barang elektronik merupakan yang paling banyak disita. Jenis barang yang terbanyak dalam dua tahun terakhir adalah smartphone dan komputer tablet. (@dhedi'sh / Sumber : female.kompas.com)