CITIZEN JOURNALISM DAN METAMORFOSIS MEDIA
17.26
Metamorfosis Media membawa sebuah penyajian berita tidak lagi
menjadi eksklusif milik wartawan atau institusi pers. Tepat diujung
Metamorfosis Media yang berkembang, menghasilkan sebuah media baru yang
salah satunya berupa internet.
Kecanggihan internet memungkinkan komunikasi yang lebih dinamis, karena kemampuannya melakukan komunikasi dua arah.
Metamorfosis Media juga menumbuhkembangkan sebuah bentuk jurnalisme gaya baru. Jurnalisme yang bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus berpendidikan khusus di bidang jurnalistik, yaitu Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Disini warga bukan lagi menjadi sekadar objek, melainkan sekaligus menjadi subjek dari proses jurnalisme.
Media dengan berjalannya waktu mengalami sebuah metamorfosis atau perubahan bentuk secara perlahan namun pasti. Secara umum yang sering kita dengar, yaitu berawal dari media cetak, kemudian elektronik, hingga akhirnya sampai pada bentuk media online berupa internet yang sangat canggih.
Lukas Luwarso menjelaskan kecanggihan dari hasil metamorfosis media saat ini dengan pernyataannya bahwa media massa terus bertransformasi, era media tradisional menjelang usai. Era broadsheet membawa satu koran untuk satu pembaca; broadcast membawa satu acara ke jutaan pemirsa; broadband membawa jutaan media (cetak, siaran, dan cyber) ke satu orang.
Mendapati kecanggihan dari perkembangan teknologi media adalah karunia dari keberuntungan perjumpaan dengan zaman. Meski Citizen Journalism bukan lahir dari perkembangan ini, namun perjumpaannya dengan teknologi media yang canggih menjadikannya semakin populer dan tren. Metamorfosis media memberi kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan Citizen Journalism (Jurnalisme Warga).
Media baru berupa internet berhasil menghadirkan ruang publik baru yang semakin luas, menjadi lahan tumbuh suburnya Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Blog, Facebook, Twitter, Youtube, Flickr, Sosial Blog, dan situs-situs berbasis Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) menjadi media yang empuk untuk Ber-Citizen Journalism.
Yang menarik, tumbuhkembangnya media mulai dari media cetak hingga media online yang sangat canggih, bukanlah menjadi sebuah ekosistem yang saling membunuh, melainkan justru terbentuk sebuah kolaborasi yang saling melengkapi. Kemunculan media baru memang selalu mendatangkan ancaman pada eksistensi media lama, namun perlu diingat itu tidak pernah benar-benar mematikannya. Allright..! (@dhedi'sh / Sumber : kompasiana.com)
Kecanggihan internet memungkinkan komunikasi yang lebih dinamis, karena kemampuannya melakukan komunikasi dua arah.
Metamorfosis Media juga menumbuhkembangkan sebuah bentuk jurnalisme gaya baru. Jurnalisme yang bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus berpendidikan khusus di bidang jurnalistik, yaitu Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Disini warga bukan lagi menjadi sekadar objek, melainkan sekaligus menjadi subjek dari proses jurnalisme.
Media dengan berjalannya waktu mengalami sebuah metamorfosis atau perubahan bentuk secara perlahan namun pasti. Secara umum yang sering kita dengar, yaitu berawal dari media cetak, kemudian elektronik, hingga akhirnya sampai pada bentuk media online berupa internet yang sangat canggih.
Lukas Luwarso menjelaskan kecanggihan dari hasil metamorfosis media saat ini dengan pernyataannya bahwa media massa terus bertransformasi, era media tradisional menjelang usai. Era broadsheet membawa satu koran untuk satu pembaca; broadcast membawa satu acara ke jutaan pemirsa; broadband membawa jutaan media (cetak, siaran, dan cyber) ke satu orang.
Mendapati kecanggihan dari perkembangan teknologi media adalah karunia dari keberuntungan perjumpaan dengan zaman. Meski Citizen Journalism bukan lahir dari perkembangan ini, namun perjumpaannya dengan teknologi media yang canggih menjadikannya semakin populer dan tren. Metamorfosis media memberi kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan Citizen Journalism (Jurnalisme Warga).
Media baru berupa internet berhasil menghadirkan ruang publik baru yang semakin luas, menjadi lahan tumbuh suburnya Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Blog, Facebook, Twitter, Youtube, Flickr, Sosial Blog, dan situs-situs berbasis Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) menjadi media yang empuk untuk Ber-Citizen Journalism.
Yang menarik, tumbuhkembangnya media mulai dari media cetak hingga media online yang sangat canggih, bukanlah menjadi sebuah ekosistem yang saling membunuh, melainkan justru terbentuk sebuah kolaborasi yang saling melengkapi. Kemunculan media baru memang selalu mendatangkan ancaman pada eksistensi media lama, namun perlu diingat itu tidak pernah benar-benar mematikannya. Allright..! (@dhedi'sh / Sumber : kompasiana.com)