|
Persepsi yang salah, efek Blur dalam kecepatan cahaya / Credit: Quack712 |
Visualisasi kecepatan
cahaya yang ada di kebanyakan film sains fiksi seperti Star Trek, Time
Travel, dan film lainnya merupakan gambaran yang salah dalam persfektif
ilmuwan Fisika.
Pernah Anda mendengar cerita dari orang-orang yang mengalami fenomena spiritual, seperti memasuki dunia lain, melihat planet luar angkasa,
dan menerawang kota lain di seluruh dunia hanya dalam waktu beberapa
detik. Mereka cukup memejamkan mata dan semua itu tampak nyata, fenomena
yang menurut beberapa ahli fisika dianggap sebagai perjalanan waktu dengan kecepatan cahaya.
Efek Doppler Pada Kecepatan Cahaya
Apa
yang mereka lihat dengan memejamkan mata? Kebanyakan orang yang
mengalami perjalanan spiritual (menerawang) akan melihat sebuah lubang
bercahaya, dan ketika mereka memasukinya akan mengalami perjalanan
dengan kecepatan cahaya.
Tapi kebanyakan mereka tak pernah mengetahui bagaimana (secara
teoritis) menerawang bisa terjadi dalam hitungan detik, padahal jaraknya
bisa mencapai ribuan kilometer di belahan bumi lain, atau bahkan luar
angkasa.
Visualisasi ini terlihat
seperti warna yang diberi efek Lomo, tergantung dari cahaya ataupun aura
disekitarnya. Ketika kita memejamkan mata dan melihat visualisasi ini,
cahaya terang ditengahnya adalah sebuah jalan sekaligus akan membawa
kita memasuki kecepatan cahaya. Percaya atau tidak, bahwa teori ini
telah dibuktikan dengan hipotesis efek Doppler oleh sekelompok peneliti dari Universitas Leicester.
Visualisasi kecepatan cahaya yang ada di kebanyakan film sains fiksi seperti Star Trek, Time Travel,
dan film lainnya merupakan gambaran yang salah dalam persfektif ilmuwan
Fisika. Visualisasi kecepatan cahaya dalam film sains fiksi ini lebih
sering menggambarkan efek blur, yang jika dilihat terlalu lama bisa
membuat kepala Anda pusing.
Penelitian di Universitas Leicester memiliki teori (Star Wars: What would hyperspace travel really look like?) yang berbeda, mereka menjelaskan bahwa para awak yang memasuki kecepatan cahaya akan
melihat cahaya terang pada sebuah lingkaran. Tidak akan ada tanda-tanda
adanya cahaya bintang disebabkan efek Doppler, efek ini juga
menyebabkan sirene ambulan menjadi lebih keras ketika semakin dekat
dengan kita.
Ledakan dan cahaya yang terjadi pada lompatan kecepatan cahaya akan terlihat seperti pusat lingkaran dengan cahaya yang terang.
Hipotetis tentang pesawat luar angkasa yang melewati ruang waktu
menyatakan bahwa, setiap cahaya yang ada pada bintang-bintang di depan
awak perlahan-lahan akan berubah menjadi biru. Sama seperti mobil sirene
ambulan yang meraung-raung dijalanan, suaranya akan terdengar lebih
tinggi saat mobil mendekati kita dan semakin rendah ketika bergerak
menjauh. Hal ini lebih dikenal sebagai pergeseran Doppler, dimana gelombang suara dikompresi saat mobil mendekat dan meregang saat sirene menjauh.
|
Kecepatan cahaya menurut hipotesis efek Doppler, mirip efek Lomo / Image by Cutpen |
Begitu
juga yang terjadi pada radiasi elektromagnetik, cahaya yang dipancarkan
oleh bintang didepannya akan dikompresi saat pesawat meningkatkan
kecepatannya. Panjang gelombang semakin pendek dan lebih pendek ketika
semakin dipercepat, kita akan melihat cahaya bergerak melalui bagian
biru pada spektrum cahaya dan kemudian melalui ultraviolet. Radiasi
elektromagnetik yang ada pada bintang tidak lagi memasuki spektrum
tersebut, sehingga mata kita tidak bisa lagi mendeteksi cahaya. Ketika
mendekati kecepatan cahaya, cahaya yang terlihat dalam referensi frame
kita akan didorong ke bagian spektrum X-Ray, membuat galaksi didepan kita tampak gelap.
Jadi,
ketika Anda menutup mata dan melihat lubang bercahaya seperti yang saya
jelaskan diatas, tak perlu ragu memasukinya, lubang ini akan membawa
ruh dengan kecepatan cahaya.
(@dhedi'sh / Sumber : VIVAlog)