Lima makam ditemukan di situs megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Menurut peneliti lokal, penemuan makam ini bisa membantah klaim sebelumnya dari arkeolog Belanda, N.J. Krom.
Berdasarkan suatu catatan sejarah, Krom menemukan situs Gunung Padang pada 1914 dan diklaim sebagai orang yang pertama kali yang menemukan situs tersebut. Kini sudah ada bukti bahwa klaim itu bisa dibantah.
"Buktinya jelas, ada orang tinggal di situ sebelum NJ Krom menemukannya. Tulisan nisannya jelas, tanggal 2-11-1947, usia 68 tahun," ujar Ali Akbar, arkeolog Universitas Indonesia saat dihubungi VIVAnews pada Jumat 4 Januari 2013.
Temuan makam ini juga menandakan di sekitar situs Gunung Padang masih menyimpan banyak peninggalan kuno. "Ini akhirnya membuka kesempatan bahwa masih banyak hal yang belum terungkap di situs Gunung Padang," katanya.
Ia mengatakan sepanjang ini sepanjang ini penelitian dilakukan di teras situs Gunung Padang yang memanjang dari utara sampai selatan. Sementara untuk wilayah timur dan barat, jarang dilakukan penelitian.
"Di timur ketemu banyak, yang barat daya malah ada makam ini. banyak hal yang bisa terungkap," tambahnya.
Atas temuan ini, Ali beserta peneliti lain akan menindaklanjuti penelitian seputar makam tersebut. Namun ia mengatakan tidak akan membongkar makam tersebut.
Lima Makam Tua Ditemukan di Situs Gunung Padang
Makam tersebut tidak ada kaitan langsung dengan pembangunan situs
Arkeolog Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar, mengungkapkan terdapat lima makam yang ditemukan di teras kelima situs Gunung padang. "Yang sudah terbaca baru dua makam saja. Satu makam dengan dua nisan," ujar Ali Akbar saat dihubungi VIVAnews, Jumat 4 Januari 2013.
Ia mengatakan satu nisan terbaca dengan nama Hadi Winata usia 68 tahun dan meninggal 1947. Dengan demikian, Hadi kelahiran 1879. Satu nisan lagi, beraksara Arab yang terbaca dengan nama Prabu dengan tahun tertera 1356 H.
"Kedua nisan ini dalam satu malam, satu di bagian kepala dan satunya lagi di kaki," tambahnya. Satu nisan lagi, tambahnya, kemungkinan lebih tua dari dua nisan tersebut karena hanya berbentuk batu lonjong tanpa ada aksara penanda.
"Di daerah lain, kalau pemakaman hanya menaruh batu dan tidak ada tulisannya itu termasuk generasi awal, sekitar tahun 700 M," tambahnya.
Ia sendiri belum memastikan sejauh apa hubungan makam tersebut dengan situs Gunung Padang. Ali Akbar menduga makam tersebut milik masyarakat sekitar.
"Belum ditemukan hubungannnya. Makam ini sama halnya dengan penemuan makam di atas bentang kuno zaman dahulu yang telah terkubur lama," ujarnya.
Melihat ciri-ciri makam tersebut, ia berpendapat bahwa makam tersebut tidak ada kaitan langsung dengan pembangunan situs, karena berdasarkan uji karbon usia situs Gunung Padang sangat tua.
Sedangkan untuk kategori masyarakat yang terkait dengan makam tersebut, Ali belum dapat memastikan. Tapi ia memperkirakan, saat itu, masyarakat di sekitar situs Gunung Padang hanya sedikit saja, tidak berupa pemukiman besar.
"Ada kemungkinan makam itu adalah milik keluarga atau sekelompok orang yang bertugas menjaga situs, karena cuma lima atau berapa saja," ujarnya.
Kelima makam terletak dalam teras kelima situs Gunung Padang dalam bidang tanah 10x10 meter. Jarak antarmakam dua sampai tiga meter.
(@dhedi'sh / Sumber : VIVAnews)