Jangan buru-buru panik, sekarang kita masih aman setidaknya saat ini, blm tentu nanti..!
Sebuah asteroid berukuran sekitar tiga kali lapangan bola akan melintas dalam jarak relatif dekat dengan
Batu angkasa yang memiliki lebar 190 hingga 430 meter itu, baru saja ditemukan bulan lalu. Namun, jangan buru-buru panik, para ilmuwan mengatakan, batu angkasa itu tidak punya peluang menubruk Bumi. Setidaknya saat ini.
Sebab, jaraknya dalam kategori aman, sekitar 7,5 kali jarak Bulan-Bumi. Untuk diketahui jarak antara planet kita dengan satelit alaminya itu sekitar 238 juta mil.
Meski demikian, eksistensi asteroid itu tak boleh diremehkan. Asteroid 2012 QG42 masuk dalam kategorisasi "asteroid berpotensi bahaya" oleh Minor Planet Center di Cambridge, Massachusett, AS. Itu artinya, tidak bahaya saat ini, bisa jadi membawa petaka di masa yang akan datang.
Setidaknya dua observatorium bersiaga melacak jejak asteroid itu saat melintasi Bumi dalam beberapa jam ini.
Yang pertama, Virtual Telescope Project yang dijalankan oleh astronom Gianluca Masi di Italia, yang menyediakan siaran langsung detik-detik melintasnya asteroid itu pukul 18.00 EDT atau sekitar pukul 22.00 GMT atau pukul 05.00, Jumat 14 September 2012 di situs http://www.virtualtelescope.eu/webtv/
Virtual Telescope Project telah melacak asteroid 2012 QG42 sejak minggu lalu dan mengunggah gambarnya di Internet.
Selain itu, Slooh Space Camera, situs pengamatan langit malam juga akan menampilkan penampakan asteroid itu secara langsung mulai pukul 19.00 EDT atau 23.00 GMT atau pukul 06.00 WIB, Jumat 14 September 2012, dari teleskopnya di observatorium di Canary Island, di lepas pantai barat Afrika. Bisa disaksikan di situsnya, http://www.slooh.com/.
Asteroid 2012 QG42 mendekat ke Bumi, hanya beberapa bulan setelah asteorid yang juga baru ditemukan, 2012 LZ1 berada dalam jarak terdekat dengan bumi. Batu angkasa sebelumnya itu bahkan mendekat hanya beberapa hari setelah memunculkan diri di radar para astronom.
Ini tentu saja kabar buruk. Bayangkan jika asteorid yang tiba-tiba muncul itu punya potensi membahayakan bumi. "Beberapa obyek dekat bumi telah melintas, tanpa terdeteksi sampai mereka benar-benar berada di atas kita. Ini mengilustrasikan kebutuhan manusia untuk meningkatkan pengawasan demi keselamatan kita di masa depan," kata Bom Berman, editor Slooh dan kolumnis Astronomy Magazine dalam pernyataannya.
"Masalahnya sekarang bukan jika, tapi kapan obyek semacam itu akan menabrak kita, seberapa besar ukurannya, dan seberapa cepat itu akan terjadi."
Berman menambahkan, asteroid yang lewat Kamis ini, kembali mengingatkan kita sekaligus memotivasi untuk terus menjaga bumi dari ancaman benda langit yang berpotensi menyelonong masuk dan memicu bencana. Di sisi lain, ia menimbulkan rasa lega. Masih untung kecepatannya tak luar biasa dan jaraknya hanya 1/15 jarak dari planet terdekat dengan Bumi. Masih untung, kita selamat. (@dhedi’sh / Sumber: teknologi.news.viva.co.id)