SALAM SATU ANAK NEGRI…

Jurnal Kaki 5 "News and Share Portal" adalah portal berita dan berbagi anak negri independent yang bertujuan untuk ikut serta dalam rangka penyampaian dan penyebarluasan berita, mengawal demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI serta berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

SALAM SATU ANAK NEGRI…

Jurnal Kaki 5 "News and Share Portal" adalah portal berita dan berbagi anak negri independent yang bertujuan untuk ikut serta dalam rangka penyampaian dan penyebarluasan berita, mengawal demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI serta berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

SALAM SATU ANAK NEGRI…

Jurnal Kaki 5 "News and Share Portal" adalah portal berita dan berbagi anak negri independent yang bertujuan untuk ikut serta dalam rangka penyampaian dan penyebarluasan berita, mengawal demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI serta berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

SALAM SATU ANAK NEGRI….

Jurnal Kaki 5 "News and Share Portal" adalah portal berita dan berbagi anak negri independent yang bertujuan untuk ikut serta dalam rangka penyampaian dan penyebarluasan berita, mengawal demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI serta berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

SALAM SATU ANAK NEGRI…

Jurnal Kaki 5 "News and Share Portal" adalah portal berita dan berbagi anak negri independent yang bertujuan untuk ikut serta dalam rangka penyampaian dan penyebarluasan berita, mengawal demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI serta berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

PROFIL CAGUB / CAWAGUB JABAR 2013-2018




Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin

Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin merupakan anak bungsu dari 14 bersaudara. Dia menikahi Anna Sophanah yang kini mendapat amanah sebagai Bupati Indramayu periode 2010-2015.
Pernikahan itu, Irianto dengan Anna dikarunai tiga orang anak, mereka yakni Dinny Yuniarti Syafiyana, Daniel Muttaqien Syafiuddin, dan Deani Iyeng Syafiyana.
Semasa kecil, Irianto menghabiskan waktu di Kota Indramayu, Jawa Barat. Saat SD, Irianto sekolah di SDN Paoman VI Indramayu pada 1968 dan SMP N 1 Sindang Indramayu, hingga SMA N 1 Sindang Indramayu pada 1974.
Dari sisi pendidikan, Irianto seakan tidak mau berhenti. Menempuh pendidikan S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cianjur, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat kemudian melanjutkan ke S-2 Magister Managemen Sekolah Tinggi Manageman Labora Jakarta.
Seakan tidak cukup hanya belajar Manajemen, Irianto kembali mengambil Magister Managemen STIAMI Jakarta dan dilanjutkan S-3 Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada 2009.
Dari sisi pengalaman, anak dari pasangan Mursyid Ibnu Syafiuddin dan Nyi Iyeng itu tidak perlu diragukan lagi. Sederet jabatan puncak di keorganisasian telah diembannya sejak 1987.
Seperti Ketua Pemuda Pancasila Indramayu 1987 (3 periode), Ketua BPC HIPMI 1990-1993, Ketua DPD Organda Kabupaten Indramayu 1997, Ketua BPC GAPENSI Kabupaten Indramayu 1997, Ketua I Perbasi dan Ketua Bidang Pengadaan Dana KONI Indramayu tahun 1998, Ketua KADINDA 1998, Ketua Pembina DPC KWRI Kabupaten Indramayu 1998.
Di tahun yang sama, pria yang kerap disapa Yance ini mulai merintis karier di Partai Golkar dan mengisi posisi Wakil Ketua Partai Golkar di1998. Naik kelas, Yance kemudian didaulat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu 2004-2009, dan Bupati Indramayu dua periode 2000-2005 dan 2005-2010.
Tahun ini, Yance mendaftarkan diri menjadi Calon Gubernur Jawa Barat 2013. Dengan berpasangan dengan Tatang Farhanul Hakim yang juga mantan Bupati Tasik, Yance mantap maju dengan disokong Partai Golkar.
Meski Tatang merupakan kader Partai Amanat Nasional, namun partai berlambang matahari biru itu telah menetapkan pilihannya ke pasangan lain.

Tatang Farhanul Hakim

Bagi warga Tasikmalaya, nama Tatang Farhanul Hakim sudah familiar. Pria kelahiran 18 Maret 1961 itu, pernah menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya selama dua periode yakni 2001-2006 dan 2006-2011.
Lulus dari Madrasah Aliyah Negeri pada tahun 1982, Tatang mememilih menjadi guru honorer dari 1983-1992. Tatang pun mencoba keberuntungan dengan terjun ke politik praktis. Tidak disangka karir politiknya melesat setelah bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Tatang sempat menjadi anggota DPRD Tasikmalaya secara tiga periode yakni 1992-1997, 1997-1999, dan 1999-2001. Sebelumnya, Tatang pernah menjadi anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (1985-1986).
Besar dari PPP, Tatang sempat menempatkan posisi puncak sebagai Sekjen DPW PPP Jawa Barat. Namun setelah gagal merebut posisi Ketua DPW PPP Jawa Barat, Tatang memilih untuk belabuh ke Partai Amanat Nasional.
Di Partai berlambang matahari biru itu, Tatang menempati posisi sebagai Wasekjen DPP PAN. Tatang dikenal sosok politikus bertangan dingin dan menjadi “Think Tank” di beberapa pemilukada lokal.
Tahun ini, Tatang mencoba keberuntungan di tingkat Jawa Barat. Berdampingan dengan Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin atau biasa dikenal Yance, Tatang optimis bisa memenangkan pemilihan ini dengan satu putaran.

Yusuf Macan Effendi (Dede Yusuf)

Yusuf Macan Effendi atau biasa dikenal Dede Yusuf, merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat yang saat ini masih menjabat. Dede Yusuf nekat maju untuk memerebutkan tiket Gubernur Jawa Barat 1 setelah mendapat izin dari Partai Demokrat, PAN, PKB, dan Gerindra.
Terjunnya aktor di era 80-an ini ke dunia politik diawali pada 1992. Saat itu Dede tergabung menjadi pengurus pusat di Kosgoro. Namun dunia ke-artisan dirasa sangat menggiurkan dan Dede memilih untuk menjadi kandidat Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).
Namun keberuntungan ternyata belum berpihak ke Dede. Aktor senior Sys NS memenangkan posisi Ketua Umum PARFI dan Dede menempati posisi sebagai Sekjen PARFI.
Seiring kesibukan syuting, Dede memilih untuk meletakkan jabatan itu. Dede kembali terjun ke dunia politik dan mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar).

Langkah Dede tepat, dan dia terpilih sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009. Anak pasangan dari Tammy Effendi dan Rahayu Effend itu dipercaya duduk di Komisi VII yang membidangi Energi, lingkungan Hidup, Minyak dan Gas serta Ristek.

Pada 2009, Dede kemudian memilih peruntungan di Pemilihan Gubernur Jawa Barat bersama Ahmad Heryawan. Masyarakat Jawa Barat pun memercayakan pemerintah di pasangan tersebut hingga 2013 mendatang.
Belakangan Dede memilih untuk meninggalkan PAN dan bergabung dengan Partai Demokrat. Strategi inipun membuat Dede berhasil menyakinkan petinggi partai berlambang mercy itu dan pria kelahiran Jakarta, 14 September 1966 itu melenggang menjadi calon Gubernur Jawa Barat 2013-2018.

Lex Laksamana Zaenal

Lex Laksamana mencuat setelah “dipinang” Dede Yusuf untuk maju di dalam Pilgub Jawa Barat 2013 mendatang. Pria kelahiran Bandung, 19 Oktober 1952 itu dikenal sangat dekat dengan birokrat.
Pria kelahiran asal Bandung, Jawa Barat itu sudah berada di posisi pemerintah sejak 1977. Saat itu tergabung dalam Counterpart Proyek Way Rarem sebagai Direktur Irigasi Departemen PU.
Karirnya melesat hingga 1 Januari 1999, pria lulusan Teknik Sipil ITB (1977) itu dipercaya menduduki posisi Kepala Kanwil Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jabar hingga Januari 2001.
Kecermelangannya dalam menyelesaikan tugas, membuat Lex Laksamana menduduki posisi Asisten Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dari 1 Januari 2004-1 Januari 2006.
Jabatan terakhir, Lex Laksamana menduduki posisi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat dari 1 Januari 2006 hingga 1 Januari 2010.

Ahmad Heryawan

Menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat, sepertinya tidak cukup bila dilakukan satu periode. Oleh karena itu, Ahmad Heryawan memutuskan untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang akan dihelat pada Februari 2013 mendatang.
Di mata warga Jawa Barat, sosok pria yang kerap disapa Kang Aher dikenal merakyat dan senang membaur dengan warga. Tidak salah, karena Kang Aher itu besar dan menghabiskan waktu di Jawa Barat.
Sekolah di SD Selaawi I Sukaraja dan SLTP di Sukaraja, serta SLTA 3 Sukabumi, Jawa Barat. Setelah itu menempuh LIPIA Fakultas Syariah (S1) Tahun Lulus 1992.
Sejalan dengan jurusannya, Kang Aher sempat menjadi dosen di sejumlah tempat, yakni Dosen LembagaDakwah Islam Al Hikmah, Dosen Universitas Ibnu Khaldun, dan DosenTidakTetap FE Extention UI.

Dekat dengan organisasi keagamaan, membuat Kang Aher terjun ke dunia politik. Kang Aher bergabung dengan Partai Keadilan (nama sebelum Partai Keadilan Sejahtera) dan didapuk menjadi Ketua DPW PK DKI Jakarta 1999-2003.

Karirnya pun melesat, sehingga dipercaya menduduki Ketua DPW PKS DKI Jakarta 2003-2006 dan Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PKS DKI Jakarta 2006-2010. Atas prestasinya, Kang Aher pun menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2004-2009.
Pada 2008, Aher menjajal keberuntungan di Pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013. Didampingi Dede Yusuf, pasangan ini meraih kemenangan. Namun pada Pilgub 2013-2018, Dede memilih untuk maju dan bersaing dengan Kang Aher.
Didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP), Kang Aher pun pede menggandeng artis senior Deddy Mizwar.

Deddy Mizwar

Di dunia seni dan perfilm-an, siapa yang tidak kenal dengan Deddy Mizwar. Tokoh utama film Nagabonar itu sejak kecil sudah berkecimpung di dunia seni.
Wajar saja, karena sang ibu, Sun'ah atau Ny Andris, merupakan pemimpin sanggar seni Betawi dan kerap mengadakan kegiatan seni-nya di rumah. Kepincut dengan dunia seni, Deddy pun memilih untuk aktif di Teater Remaja Jakarta.
Meski sempat menjadi pegawai di Dinas Kesehatan Jakarta, pria lulusan Sekolah Asisten Apoteker atau sekarang sekolah farmasi itu hanya bertahan dua tahun dan memilih menggeluti dunia seni sejak 1973.
Tidak salah, hasil kerja kerasnya membawa Deddy memperoleh gelar aktor terbaik Festival Teater Remaja di TIM, Jakarta. Atas kecemerlangannya di dunia seni, dia pun menjadi dosen di LPKJ-IKJ.
Bahkan untuk menikahi gadis pujaannya, Giselawati yang juga penari-aktris, Deddy memberi “kado” 2 buah Piala Citra sekaligus pada tahun yang sama. Tidak hanya sukses di dunia layar lebar, Deddy pun merambah dunia televisi.
Dari tangan dinginnya, Deddy mampu menelurkan sejumlah film dan sinetron bermutu. Sinetron berbau religi sukses membuat nama Deddy kian meroket. Berdakwah melalui kesenian merupakan salah satu moto ayah dari dua orang anak ini.
Terakhir, Deddy sukses membuat film bertema sosial. Bertindak sebagai sutradara dan pemain, Deddy berjudul “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” mengungkap realita kehidupan sosial di masyarakat.
Tidak mau hanya menyuarakan melalui film dan sinetron, pada 2009 Deddy “berdamping” dengan Saurip Kadi dikabarkan akan maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Sejak saat itu, Deddy mulai aktif melakukan melakukan kritik sosial terhadap keadaan sekitar. Bahkan Deddy sempat melaporkan sejumlah kasus korupsi kepada Komis Pemberantasan Korupsi di tubuh Komisi Pemilihan Umum.

Kali ini, Deddy maju sebagai calon Wakil Gubenur Jawa Barat untuk mendampingin Ahmad Heryawan. Diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan, pasangan ini resmi mendaftarkan diri ke KPUD Jawa Barat pada 10 November lalu.

Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari

Nama Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari bisa dibilang bukan politisi karbitan. Sejak berkecimpung di dunia politik pada 2007 lalu, wanita kelahiran Garut, Jawa Barat, pada 8 Januari 1974 itu aktif sudah menduduki sejumlah posisi penting di partai.
Menapaki karir pertama sebagai Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar, nama Rieke semakin dikenal di dunia politik.
Kemudian pada 2009 lalu, Rieke memutuskan untuk mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam itu dan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Bermodal keartisan yang dia miliki, Rieke mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) dalam Pemilihan Legislatif 2009 lalu. Langkah tersebut ternyata tak salah, Rieke akhirnya tembus menjadi Wakil Rakyat di DPR untuk mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II untuk periode 2009-2014.
Rieke mengaku, awalnnya terjun ke dunia politik karena gregetan dengan hukum Indonesia yang berjalan tidak sesuai koridor. Apalagi, terdapat stigma bahwa artis di dunia politik hanya digunakan sebagai pajangan.
Sebelumnya, pengagum Bung Karno itu telah mempelajari seluk beluk ilmu politik sejak 1995 lalu. Saat runtuhnya rezim Orde Baru, Rieke pun ikut ambil bagian dari bagian kemahasiswaan.
Rieke juga tergabung dalam Gerakan Mahasiswa UI Aliansi Pro Demokrasi Anti-Militerisme. Oleh karena itu, dia membantah jika ada sebagian kalangan yang mencapnya sebagai politikus instan.
Keputusan Rieke untuk terjun di dunia politik ternyata harus dibayar mahal. Dia kerap mendapat hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat.
Ancaman pun kerap didapatkan wanita yang dikenal sebagai Oneng dalam sitkom Bajaj Bajuri. Namun wanita yang kini duduk sebagai anggota Komisi IX DPR itu tidak pantang menyerah.
Tahun ini, Rieke menjajal keberuntungannya untuk memerebutkan posisi Jawa Barat 1 yang akan digelar pada Februari 2013 mendatang melalui PDI Perjuangan. Bersama aktivis dan penggiat antikorupsi, Teten Masduki, mereka siap bersaing dengan pasangan lainnya

Teten Masduki

Dunia anti-korupsi bisa disebut sebagai dunia yang membesarkan nama Teten Masduki. Penggiat Indonesia Corruption Watch ini, sudah cukup asam garam untuk melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Siapa yang menyangka, Teten berasal dari keluarga petani. Ayahnya, Masduki, dan ibunya, Ena Hindasyah, pernah meminta anaknya untuk tidak menjadi pegawai negeri sipil dan tentara.
Semula bercita-cita menjadi insinyur pertanian, namun akhirnya Teten memilih kuliah di jurusan kimia IKIP Bandung. Meski demikian, sejak SMA hingga saat kuliah, Teten sering ikut kelompok diskusi dan mempelajari masalah sosial.
Pada 1985, Teten akhirnya terjun di dunia aktivis. Kali pertama turun ke jalan, Teten melakukan aksi demontrasi membela petani Garut yang tanahnya dirampas. Selepas menamatkan pendidikan di IKIP, Teten diajak bergabung ke LSM informasi dan studi hak asasi manusia.
Dia memulai aktivitasnya sebagai staf peneliti pada Institut Studi dan Informasi Hak Asasi Manusia (1978-1989). Dia kemudian dipercaya menjadi Kepala Litbang Serikat Buruh Merdeka Setiakawan (1989-1990). Dari sana, dia beranjak menjabat Kepala Divisi Perburuhan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (1990-2000).
Ketika itu dia makin banyak berhubungan dengan buruh. Apalagi pada saat yang bersamaan, dia juga aktif sebagai Koordinator Forum Solidaritas Buruh (1992-1993) dan Koordinator Konsorsium Pembaruan Hukum Perburuhan (1996-1998).
Memasuki era reformasi, Teten aktif sebagai Koordinator Indonesia Corruption Watch (1998-sekarang). Keterlibatannya di ICW didorong kegeramannya melihat merajalelanya korupsi di negeri ini.
Prestasi puncak yakni mengungkap kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung Andi M Ghalib pada masa pemerintahan BJ Habibie. Gebrakannya melalui ICW itu memaksa Andi Ghalib turun dari jabatannya.
Atas kerja kerasnya, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award pada 1999. Teten juga mendapat penghargaan Ramon Magsaysay 2005 dari Yayasan Magsaysay, Filipina, atas perjuangannya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Penyerahan penghargaan dilakukan di Manila pada 29 Agustus 2005.

Dikdik Mulyana Arief Mansur

LANGKAH Dikdik Mulyana Arief Mansur sudah mantab untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013. Bahkan dia rela melepaskan jabatan sebagai Kapolda Sumetara Selatan.
Alumnus Akademi Kepolisian tahun 1978 itu sudah banyak makan asam garam di kepolisian. Dia mulai terjun di dinas kepolisian dengan menjabat sebagai Paops Wil Purwakarta Polda Jabar pada 1979. Setahun kemudian dia dilantik sebagai Kapolsek Pamanukan.
Beberapa posisi penting lain pernah dijabatnya yakni Kanit Penyelundupan Polda Metro Jaya pada 1994, Kadit Serse Polda Kalimantan Selatan (2001), Kasat Serse Um Ditserse Polda Metro Jaya (1997), Dir Reskrim Polda Jabar (2003), Wakapolda Kalsel (2004), Kapolda Kepulauan Riau (2009), dan Kapolda Sumatera Selatan (2012).
Selain di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, pria kelahiran Bandung, 14 Juni 1955 itu juga pernah mengemban tugas di Polda NTB. Di sanalah dia merintis kariernya hingga menjadi perwira menengah.
Melepas jabatan di kepolisian sebelum masa pensiun, diakui Dikdik sebagai hal yang berat. Namun tekadnya sudah bulat untuk mengabdi kepada masyarakat Jawa Barat. Pada Oktober awal dia akhirnya mengajukan pengunduran diri ke Kapolri. Pengunduran dirinya baru diterima pada 31 Oktober lalu.
Sejak itu, Dikdik sudah tidak lagi menjadi anggota Polri aktif. Konsentrasinya kini menyiapkan pemilihan gubernur yang akan dihelat pada Februari 2013. Dia maju melalui jalur independen bersama pasangannya, Cecep Nana Suryana Toyib, mantan Sekda Kabupaten Indramayu.
Maju melalui jalur perseorangan atau independent bukan perkara mudah. Dikdik dan Toyib harus mengumpulkan dukungan dalam bentuk 1,5 juta kartu identitas warga secara proporsional. Jumlah tersebut diambil dari tiga persen total penduduk Jabar, yakni 49,1 juta jiwa.
Hal ini sesuai rekapitulasi verifikasi faktual oleh panitia pemungutan suara di 26 kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Tak hanya itu, Dikdik juga harus berjuang untuk membumikan namanya di kalangan warga Jabar. Pasalnya, calon-calon gubernur lainnya sudah lebih dikenal, seperti calon incumben Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Dede Yusuf, dan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Irianto Mahfud Siddiq Syafiuddin atau Yance.

Cecep Nana Suryana Toyib

Nama Cecep Nana Suryana Toyib, kian disebut-sebut, khususnya oleh warga yang tinggal di Jawa Barat. Bagaimana tidak, pria kelahiran Cirebon, 56 tahun lalu itu bakal meramaikan pesta demokrasi pemilihan Gubernur Jawa Barat (Jabar) pada 2013 mendatang.
Sebagai putra daerah, pria yang biasa disapa Toyib tersebut didaulat menjadi calon wakil gubernur mendampingi Dikdik Mulyana Arief Mansur, yang tak lain adalah mantan Kapolda Lampung. Keduanya terdaftar sebagai calon dari jalur perseorangan (independen)
Meski berasal dari keluarga militer, pria yang lahir pada 10 Januari itu ternyata sudah malang melintang di dunia birokrat. Sejumlah posisi penting pernah didudukinya, seperti Camat Widasari, Anjatang, dan Camat Jatibarang.
Toyib pernah pula menjadi Komandan Satpol PP Indramayu, Kepala Bagian Humas Pemkab Indramayu, Kepala Dinas Pertambangan, Kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di jajaran Pemkab Indramayu.
Terakhir, Toyib menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemkab Indramayu pada 2011 lalu, setelah sebelumnya di posisi pelaksana tugas selama hampir setahun, namun kini, anak dari Kapten Inf Mochamad Toyib (alm) sudah pensiun.

(@dhedi’sh / Sumber : bandung.okezone.com)



5 BAHAN MAKANAN YANG BISA DIBUAT OBAT SAKIT GIGI



Sakit gigi sungguh menyiksa. Rasanya bisa membuat badan ikutan menderita. Kepala turut sakit dan aktivitas bakal terganggu.

Sakit gigi biasanya muncul akibat ada lubang  di gigi. Satu lubang kecil saja sudah mampu menjadi pintu masuk bagi bakteri untuk menginfeksi. Bisa pula, sakit gigi diakibatkan oleh gusi yang membengkak. Keduanya sama-sama membuat menderita.

Untuk meredakan sementara rasa sakit ini, Anda bisa memakai cara mengobati sakit gigi secara tradisional. Selain bebas dari obat kimia, cara memeroleh bahannya pun gampang. Berikut ini adalah obat sakit gigi yang alami :


1. Minyak Cengkeh



Oleskan minyak cengkeh ke gigi yang berlubang. Cengkeh punya manfaat antiseptik untuk membunuh kuman.


2. Bawang Putih



Jangan pedulikan bau kurang sedapnya. Bawang putih efetif mengurangi sakit gigi dan gusi bengkak. Caranya, haluskan satu siung bawang putih bersama garam, lalu tempelkan di tempat yang sakit. Rasanya agak pedas dan panas, tapi mujarab.


3. Bawang Merah


Sama seperti bawang putih, bawang merah juga punya zat antiseptik. Kunyahlah satu siung bawang merah untuk membunuh kuman di mulut secara merata. Kalau ada gigi atau gusi yang sakit, fokuskan untuk melumatkan bawang merah di tempat yang sakit. Bisa juga, Anda haluskan dulu bawang merah sebelum dipakai.

4. Alpukat


Selain enak dijadikan jus, alpukat bisa mengurangi rasa sakit di gigi. Cukup sangrai satu biji alpukat, haluskan, dan jadikan bubuk dengan ditumbuk. Pemakaiannya dengan memasukkan bubuk tersebut pada gigi yang lobang. Setelah itu, mampatkan dengan kapas.

5. Cabai Hijau


Tidak perlu mengunyahnya untuk meredakan sakit gigi. Cukup potong sedikit ujung cabai, dibakar, dan tempelkan ke gigi yang bermasalah saat cabai besuhu hangat. Pemakaiannya dua kali sehari sampai sakit reda.


Tapi jangan lupa menghubungi dokter gigi untuk segera menambal gigi yang lobang yaa.. Kalau malas, lobang tersebut perlahan akan semakin membesar. Biasanya yang diserang kuman adalah bagian dalam gigi dulu dan menjadikannya rapuh. Akhirnya, ketika lapisan luar terkena makan yang keras saat mengunyah, terjadilah patah gigi yang menimbulkan lobang besar. Bahan-bahan di atas hanya dipakai untuk meredakan sementara sakit gigi Anda. (@dhedi'sh / Sumber:
kaskus)

MISTERI TRADISI MALAM SATU SURO DI TANAH JAWA

Misteri Tradisi Malam Satu Suro Di Tanah Jawa - Kedatangan tahun baru biasanya ditandai dengan berbagai kemeriahan, seperti pesta kembang api, keramaian tiupan terompet, maupun berbagai arak-arakan di malam pergantian tahun.


Lain halnya dengan pergantian tahun baru Jawa yang jatuh tiap malam 1 Suro (1 Muharram) yang tidak disambut dengan kemeriahan, namun dengan berbagai ritual sebagai bentuk introspeksi diri.

Saat malam 1 Suro tiba, masyarakat Jawa umumnya melakukan ritual tirakatan, lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk), dan tuguran (perenungan diri sambil berdoa).


Bahkan sebagian orang memilih menyepi untuk bersemedi di tempat sakaral seperti puncak gunung, tepi laut, pohon besar, atau di makam keramat.


Ritual 1 Suro telah dikenal masyarakat Jawa sejak masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 Masehi).


Saat itu masyarakat Jawa masih mengikuti sistem penanggalan Tahun Saka yang diwarisi dari tradisi Hindu. Sementara itu umat Islam pada masa Sultan Agung menggunakan sistem kalender Hijriah.


Sebagai upaya memperluas ajaran Islam di tanah Jawa, kemudian Sultan Agung memadukan antara tradisi Jawa dan Islam dengan menetapkan 1 Muharram sebagai tahun baru Jawa.


Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro sebagai awal tahun Jawa juga dianggap sebagai bulan yang sakral atau suci, bulan yang tepat untuk melakukan renungan, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa.


Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berinstrospeksi adalah dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.


Lelaku malam 1 Suro, tepat pada pukul 24.00 saat pergantian tahun Jawa, diadakan secara serempak di Kraton Ngayogyakarta dan Surakarta Hadiningrat sebagai pusat kebudayaan Jawa.


Di Kraton Surakarta Hadiningrat kirab malam 1 Suro dipimpin oleh Kebo Bule Kyai Slamet sebagai Cucuking Lampah.


Kebo Bule merupakan hewan kesayangan Susuhunan yang dianggap keramat. Di belakang Kebo Bule barisan berikutnya adalah para putra Sentana Dalem (kerabat keraton) yang membawa pusaka, kemudian diikuti masyarakat Solo dan sekitarnya seperti Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Wonogiri.


Sementara itu di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat memperingati Malam 1 Suro dengan cara mengarak benda pusaka mengelilingi benteng kraton yang diikuti oleh ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya.


Selama melakukan ritual mubeng beteng tidak diperkenankan untuk berbicara seperti halnya orang sedang bertapa. Inilah yang dikenal dengan istilah tapa mbisu mubeng beteng.


Selain di Kraton, ritual 1 Suro juga diadakan oleh kelompok-kelompok penganut aliran kepercayaan Kejawen yang masih banyak dijumpai di pedesaan. Mereka menyambut datangnya tahun baru Jawa dengan tirakatan atau selamatan.


Sepanjang bulan Suro masyarakat Jawa meyakini untuk terus bersikap eling (ingat) dan waspada. Eling artinya manusia harus tetap ingat siapa dirinya dan dimana kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan.


Sedangkan waspada berarti manusia juga harus terjaga dan waspada dari godaan yang menyesatkan.


Karenanya dapat dipahami jika kemudian masyarakat Jawa pantang melakukan hajatan pernikahan selama bulan Suro.


Pesta pernikahan yang biasanya berlangsung dengan penuh gemerlap dianggap tidak selaras dengan lelaku yang harus dijalani selama bulan Suro.


Terlepas dari mitos yang beredar dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan bulan Suro, namun harus diakui bersama bahwa introspeksi menjelang pergantian tahun memang diperlukan agar lebih mawas diri.


Dan bukankah introspeksi tak cukup dilakukan semalam saat pergantian tahun saja? Makin panjang waktu yang digunakan untuk introspeksi, niscaya makin bijak kita menyikapi hidup ini. Inilah esensi lelaku yang diyakini masyakarat Jawa sepanjang bulan Suro. 

(@dhedi'sh / Sumber: forum.viva.co.id)

JAWA BARAT, SEJARAH DAN GUBERNUR DARI MASA KE MASA

Lambang Jawa Barat 
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini.Namun hal ini mendapatkan penentangan dari wilayah Jawa Barat lainnya seperti Cirebon dimana tokoh masyarakat asal Cirebon menyatakan bahwa jika nama Jawa Barat diganti dengan nama Pasundan seperti yang berusaha digulirkan oleh Bapak Soeria Kartalegawa tahun 1947 di Bandung maka Cirebon akan segera memisahkan diri dari Jawa Barat, karena nama "Pasundan" berarti (Tanah Sunda) dinilai tidak merepresentasikan keberagaman Jawa Barat yang sejak dahulu telah dihuni juga oleh Suku Betawi dan Suku Cirebon serta telah dikuatkan dengan keberadaan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 yang mengakui adanya tiga suku asli di Jawa Barat yaitu Suku Betawi yang berbahasa Melayu dialek Betawi, Suku Sunda yang berbahasa Sunda dan Suku Cirebon yang berbahasa Bahasa Cirebon (dengan keberagaman dialeknya).

SEJARAH
Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sejak sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon. Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).
Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten.
Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa, kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrão di tepi Ci Liwung.
Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.
Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.

 

GUBERNUR JAWA BARAT DARI MASA KE MASA :

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
1. SUTARDJO KARTOHADIKUSUMO.jpg Mas Sutardjo Kertohadikusumo 1945

2. Mr. datuk djamin 1945-1946.jpg Datuk Djamin 1945 1946
3. Dr-Moerdjani.jpg Murdjani 1946

4. Mr. mas sewaka 1947-1948, 1950-1952.jpg R. Mas Sewaka 1946 1948
5. Ukar Bratakusumah - resize.jpg Ukar Bratakusumah 1948 1950 Masa PDRI
6. Mr. mas sewaka 1947-1948, 1950-1952.jpg R. Mas Sewaka 1950 1951
5. 27 sanusihardjadinata.jpg Sanusi Hardjadinata 1951 1956
6. Ipikgandamana.jpg Ipik Gandamana 1956 1959
7. Mashudi.jpg Mashudi 1960 1970
8. Solihin GP.jpg Solihin G.P. 1970 1974
9. Ambassador aang kunaefi 86-89.jpg Aang Kunaefi 1975 1985
10. Yogi Suardi Memet.jpg Yogie Suardi Memet 1985 1993
11. H.r.nuriana, mayjen (purn) 1993-1998, 1998-2003(1).jpg R. Nuriana 1993 13 Juni 2003
12. Danny setiawan.jpg Danny Setiawan 13 Juni 2003 2008
13. AhmadHeryawan.jpg Ahmad Heryawan 13 Juni 2008 2013 

(@dhedi'sh / Sumber : Wikipedia)

3 POHON TERTUA DI DUNIA

Bristlecone Pine 4200 tahun
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSYYv4g5pVKDPAre-U8vXBjHyyBzdise51-glQN5EVatDZPGr8RWkdfFTvpv79sGGOD9nDNnoWY-kEYG53V32ePDADwkNcuNyJzpGFxQrSl78i7yDROVCPKDJF7z1nhse8k-8Q4f8HGLmb/s400/455px-BristleConePine.jpg
Pohon cemara atau pine (pinus ) merupakan pohon dari family Pinaceae yang bisa kita temukan di mana saja dan kapan saja asalkan daerah itu tanahnya berpasir berkapur , banyak air ataupun yang mempunyai kadar keasaman cukup tinggi. Kita bisa menemukan pohon ini mulai dari Siberia, Skotlandia, Norwegia, kepulauan Canary, Filipina, pegunungan Himalaya sampe ke pelosok New Zealand, Brazil dan Chili.
Pohon ini memang tenar karena selain dapat hidup dimana-mana juga mempunyai daya jual yang sangat tinggi dalam industri perkayuan. Semua bagian pohon cemara bisa dimanfaatkan mulai dari kayu,getah , ranting,biji hingga daunnya mempunyai kegunaan yang bernilai ekonomi aliasnya pohon ini komersil banget 
Pohon cemara adalah salah satu pohon yang berumur panjang karena bisa mencapai umur sekitar 100-1000 tahun dan bahkan mencatat rekor menjadi pohon tertua di dunia melalui cemara dari spesies Great Basin Bristlecone Pine ( Pinus longaeva ) yang di tahun 2008 ini berumur 4840 tahun!!! Pohon ini tingginya antara 3-80 meter tetapi rata-rata tingginya 15-45 meter. Pohon tertinggi dari spesies Sugar Pine sedangkan yang terpendek adalah cemara Potosi Pinyon dan Siberian Dwarf Pine
 

Jomon Sugi 2000-7000 tahun
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg37uVPUnAj3Vi0yroPktvWJkcu-Qk8GKeHxKzwfC_N8aT48JXVWeQ9s33EiO41yAhRwb5W1NwYn-E9i8TifPoApyUF2aNGYXshdAHAu0G5ZKkS4q8m8IDf2Rv3SzC-8y9xoz__IHJKEA/s400/DSCF2529.jpg
menurut wikipedia, Jomon sugi adalah pohon cemara tertua di Jepang ditemukan pada tahun 1968, dengan tinggi 25,3 meter dengan volume 300 m kubik diperkirakan usianya antara 2000 – 7200 tahun terletak di Pulau Yakushima bagian paling utara Jepang 40 menit dengan pesawat dari Bandar Udara Kagoshima.
 

Spruce Ione Norwegia 9550 tahun
Tingginya hanya 4 meter, namun sebatang pohon sejenis cemara, yang masih hidup di Swedia, diketahui berusia 9.550 tahun. Hidup sejak akhir zaman es, pohon tersebut tercatat sebagai yang tertua di dunia saat ini.

Spesies pohon spruce Ione Norwegia ini ditemukan tahun 2004. para peneliti menemukannya di sekitar semak-semak pegunungan pada ketinggian 910 meter di Provinsi Dalarna, Swedia. Pohon ini tidak langka karena penduduk sering menggunakan sebagai pohon Natal.
“Usianya yang sangat panjang kemungkinan besar dipicu emampuannya mengkloning diri sendiri,” ujar Leif Kullman, profesor eologi dan lingkungan hidup di Universitas Umea, Swedia. Batang dan rantingnya memang diketahui dapat bertahan hidup hingga 600 tahun. Kullman menjelaskan, saat batangnya mati, batang baru akan dibentuk dari akarnya sehingga umurnya menjadi sangat panjang.
Pohon ini lebih tua dari pinus Bristlecone di White Mountain California yang hanya berusia 5000 tahun. Pinus Bristlecone tertua hanya bertahan hidup hingga 7.500 tahun namun tumbuh menjulang hingga 150 meter. Jika umur pinus Bristlecone diukur dari garis pohon di rantingnya yang dipantau setiap tahun, umur cemara di Swedia diukur dari jejak radiokarbon di akarnya.
Kullman menyatakan pohon yang usianya lebih tua dari 9.550 tahun bisa dikatakan mustahil. Sebab, seluruh wilayah Swedia kemungkinan masih diliputi es saat itu.
(@dhedi'sh / Sumber : .unikgaul.com)

KEELOKAN DAN KHASIAT BATU GIOK

Batu Giok Nan Elok
Selain sebagai hiasan, Giok dipercaya memiliki khasiat penyembuhan.

Batu Giok merupakan salah satu jenis batu perhiasan yang menghiasi perjalanan hidup manusia sejak ribuan tahun silam. Dalam bahasa Inggris, batu yang memiliki ciri khas warna hijau ini lebih dikenal dengan nama Jade – meski sebenarnya batu Giok memiliki beragam jenis dengan aneka warna berbeda.
Sumber produksi Giok yang utama awalnya berada di daerah Ningshao yang terletak di Delta Sungai Yangtze, Cina dan sudah digali sejak ribuan tahun lalu. Selain itu, Giok juga kerap ditemukan di wilayah provinsi Liaoning dan Mongolia. Namun batu Giok juga kerap ditemukan di benua lain seperti di Amerika.
Batu Giok sudah menghiasai pakaian raja-raja Cina pada masa lampau. Dibuktikan dengan ditemukannya reruntuhan bangunan sisa berdirinyaDinasti Shang (4.700-2.200 Sebelum Masehi). DI mana batu Giok sudah dijadikan hiasan di makam-makam raja Shang.
Pada zaman dahulu, batu Giok sangat bernilai tinggi, yang bahkan melebihi nilai emas dan berlian di dunia barat. Batu Giok pun menjadi material favorit bagi para pengrajin Cina untuk membuat berbagai kerajian seperti kaligrafi dan elemen dekoratif lainnya.
Batu Giok biasa digunakan untuk menghiasi benda-benda terbaik dan patung tokoh yang dikultuskan. Tidak hanya itu, baru Giok juga biasa digunakan untuk menghiasi perabot kuburan bagi keluarga kaisar atau pembesar Cina lainnya.

Khasiat Batu Giok
Selain digunakan sebagai hiasan, batu Giok juga dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Giok dipercaya sebagai salah satu sumber energi alam. Sebagai salag satu sumber energi alam, batu Giok juga dipercaya bisa membawa ketenangan bagi pemiliknya. Batu Giok kerap digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Tidak hanya itu, Batu Giok juga diyakini mampu menghilangkan penyakit pinggang dan ginjal. Bahkan salah satu keyakinan atas khasiat Giok adalah, seseorang akan diberikan umur panjang jika merokok menggunakan pipa yang terbuat dari batu Giok.
(@dhedi'sh / Sumber: neomisteri.com)

TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) IR. H. DJUANDA OASENYA BANDUNG



Curug Dago dan Prasasti dua raja Thailand
Di mana bisa mencari kesegaran Bandung? di mall-mall? di FO-FO? Bandung sekarang memang belum bisa diidentikan lagi dengan slogan lama yang menyebutkan Bandung Kota Kembang. Konsep pembangungan yang tak jelas semakin membawa Bandung pada ketidak jelasan identitas juga. Namun jangan khawatir. anda masih bisa menikmati kesegaran khas Parahyangan di sebelah utara kota Bandung. Jika anda suntuk dengan hiruk pikuk kehidupan kota, langkahkan kaki ke arah utara kota Bandung, tepatnya di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang dikenal di kalangan masyarakat Bandung dengan sebutan Pakar, merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman dengan jenis Pinus (Pinus merkusil)  terletak di aliran sungai Cikapundung, Membentang mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai Maribaya yang merupakan bagian dari kelompok hutan Gunung Pulosari, menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sangat baik sebagai lokasi wisata alam dan juga sebagai sarana tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan.

Anggrek Akar dari Tahura
menurut website resmi TAHURA disebutkan bahwa Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda awalnya merupakan bagian areal dari kelompok Hutan Lindung Gunung Pulosari yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/kpts/Um/8/1980 dirubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Curug Dago. Pada Tanggal 14 Januari 1985 bertepatan dengan kelahiran Bapak Ir. H. Djuanda, TWA Curug Dago secara resmi berubah fungsi menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang merupakan Taman Hutan Raya (TAHURA) pertama di Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/M/1985 tertanggal 12 Januari 1985 tentang Penetapan Taman Wisata Alam Curug Dago menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Begitu kita memasuki kawasan Hutan Raya, maka akan terasa suasana berbeda dengan hiruk pikuk kota Bandung. Udara yang sejuk, kerimbunan pepohonan, dan terkadang ditingkahi oleh jeritan monyet ekor panjang yang mencari makanan hingga ke dekat kantor. Ketika memasuki areal parkir dan tiket box pertama, maka sudah terpampang di hadapan kita barisan pohon pinus yang seolah memanggil kita untuk menikmati kesegaran udaranya. Dan betul saja, ketika kita melewati tiket box, kita disergap oleh aroma hutan. Wangi pohon pinus dan pepohonan lain. Wajar saja, karena koleksi hutan ini cukup banyak.

Aliran sungai Ci Kapundung
Hutan dengan luas 590 ha ini memiliki kekayaan yang cukup beragam, masih menurut situs TAHURA, Komplek hutan ini merupakan hutan alam sekunder dan hutan tanaman dengan susunan vegetasi campuran yang terdiri dari pohon-pohonan (2.500 jenis) dan tumbuhan bawah. Tumbuhan bawah.Tumbuhan bawah yang dominan adalah : Teklan (Eupatorium odoratum), dan jenis pohon-pohonannya adalah Mahoni (Switenia macrophylla), Bungur (Lagerstroemia sp.), Ekaliptus (Eucalyptus deglupta), Saninten (Castanopsis argentea), Pasang (Quercus sp.), Damar (Agathis damara), Waru gunung (Hibiscus similis). Selain itu banyak pula jenis tumbuhan yang berasal dari luar daerah yang sengaja di tanam dan berfungsi sebagai laboratorium alam (Arboretum).

Goweser di Tahura
beberapa tanaman termasuk tanaman yang unik dan langka. Adanya berbagai jenis tumbuhan yang berasal dari berbagai daerah yang tersusun dengan rapi. Akan kita temui juga pohon dengan batang seperti taburan pelangi (rainbow tree). ada juga anggrek akar yang menurut penjaga di sana termasuk anggrek terkecil. jika kita beruntung, maka kita akan menemui bunga bangkai yang sedang mekar.

Curug Omas Maribaya
selain menikmati kesegaran yang ditimbulkan dari banyaknya pepohonan di sana, kita juga bisa mengunjungi obyek wisata lainnya seperti : 
1. Goa-goa buatan, bekas peninggalan Belanda dan Jepang.
2. Curug Dago. di sana terdapat prasasti dari dua raja Thailand.
3. Monumen Ir. H..Djuanda
4. Curug Omas di Maribaya
5. Curug Lalay
terakhir bahkan ditemukan susunan lava yang mirip dengan selendang. 

Lokasi TAHURA berada kira-kira 7 Km dari pusat kota Bandung. Dapat ditempuh oleh semua janis kendaraan bermotor. Bila memakai kendaraan umum dapat di tempuh dari Bandung sampai terminal Dago dan selanjutnya dengan berjalan kaki atau menggunakan jasa ojeg.
Jadi jika anda ingin mencari kesegaran ala parahyangan, maka langkahkan kaki ke TAHURA Ir. H. Djuanda. (@dhedi'sh / Sumber: vivalog)