(Tim Terpadu Riset Mandiri) |
Tim Terpadu Riset Mandiri yang telah melakukan penelitian di situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, sejak Mei 2012, kembali menemukan temuan penting di situs tersebut.
Penemuan terbaru ini memperoleh bukti bahwa konstruksi bangunan Gunung Padang dirancang oleh arsitek ulung dengan teknologi yang tergolong sangat luar biasa.
Menurut arkeolog yang terlibat dalam eskavasi ini, Ali Akbar, bangunan Gunung Padang pada Teras 1 menggunakan bahan baku batu columnar joint alami. Namun, batu-batu panjang berbentuk segi lima terlebih dahulu dipotong-potong oleh masyarakat masa lalu.
"Potongan-potongan itu lalu disusun di bukit agar dinding bukit semakin kuat dan tidak longsor," ujar Ali dalam keterangan tertulisnya kepada VIVAnews, Senin 25 Maret 2013.
Ia juga menyampaikan, hasil ekskavasi arkeologi baru-baru ini di lereng timur pada kedalaman 1 meter juga memperoleh potongan-potongan batu seperti di Teras 1.
"Dapat disimpulkan bahwa di dalam tanah masih banyak struktur bangunan yang masih terpendam. Selain itu, ditemukan semacam semen atau perekat purba yang berfungsi untuk menyambung patahan-patahan batu tersebut," kata Ali.
Sementara menurut Menurut Nanang, Juru Pelihara Gunung Padang, temuan penggalian terbaru yang dilakukan tim arkeologi sangat menarik.
"Ada indikasi bahwa bebatuan yangg tersusun di lereng adalah hasil dari penataan nenek moyang kita zaman dulu," kata Nanang.
Saat ini temuan tersebut sedang dianalisis di laboratorium untuk mengetahui campuran atau komposisi mineralnya. Tim juga terus melakukan riset untuk menemukan bukti lain yang menunjukkan di dalam tanah Gunung Padang masih banyak struktur batu yang disusun oleh manusia.
"Temuan ini menunjukkan bahwa peradaban bangsa Indonesia saat itu tidak sederhana, bahkan tergolong sangat luar biasa," (@dhedi'sh/Sumber: nasional.news.viva.co.id)