Metamorfosis Media membawa sebuah penyajian berita tidak lagi
menjadi eksklusif milik wartawan atau institusi pers. Tepat diujung
Metamorfosis Media yang berkembang, menghasilkan sebuah media baru yang
salah satunya berupa internet.
Kecanggihan internet memungkinkan
komunikasi yang lebih dinamis, karena kemampuannya melakukan komunikasi
dua arah.
Metamorfosis Media juga menumbuhkembangkan sebuah bentuk jurnalisme
gaya baru. Jurnalisme yang bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus
berpendidikan khusus di bidang jurnalistik, yaitu Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Disini warga bukan lagi menjadi sekadar objek, melainkan sekaligus menjadi subjek dari proses jurnalisme.
Media dengan berjalannya waktu mengalami sebuah metamorfosis atau
perubahan bentuk secara perlahan namun pasti. Secara umum yang sering
kita dengar, yaitu berawal dari media cetak, kemudian elektronik,
hingga akhirnya sampai pada bentuk media online berupa internet yang
sangat canggih.
Lukas Luwarso menjelaskan kecanggihan dari hasil metamorfosis media
saat ini dengan pernyataannya bahwa media massa terus bertransformasi,
era media tradisional menjelang usai. Era broadsheet membawa satu koran untuk satu pembaca; broadcast membawa satu acara ke jutaan pemirsa; broadband membawa jutaan media (cetak, siaran, dan cyber) ke satu orang.
Mendapati kecanggihan dari perkembangan teknologi media adalah karunia dari keberuntungan perjumpaan dengan zaman. Meski Citizen Journalism bukan
lahir dari perkembangan ini, namun perjumpaannya dengan teknologi
media yang canggih menjadikannya semakin populer dan tren. Metamorfosis
media memberi kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan Citizen Journalism (Jurnalisme Warga).
Media baru berupa internet berhasil menghadirkan ruang publik baru yang semakin luas, menjadi lahan tumbuh suburnya Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Blog, Facebook, Twitter, Youtube, Flickr, Sosial Blog, dan situs-situs berbasis Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) menjadi media yang empuk untuk Ber-Citizen Journalism.
Yang menarik, tumbuhkembangnya media mulai dari media cetak hingga
media online yang sangat canggih, bukanlah menjadi sebuah ekosistem
yang saling membunuh, melainkan justru terbentuk sebuah kolaborasi yang
saling melengkapi. Kemunculan media baru memang selalu mendatangkan
ancaman pada eksistensi media lama, namun perlu diingat itu tidak
pernah benar-benar mematikannya. Allright..! (@dhedi'sh / Sumber : kompasiana.com)